Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menginventarisasi lahan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Program FOLU Net Sink 2030 hasil kerja sama dengan Norwegia dan pemerintah pusat di Desa Tapuk dan Tanah Habang, di kawasan Pegunungan Meratus.
Kepala Seksi RHL Dishut Kalsel Engkos Koswara di Banjarbaru, Jumat, mengatakan inventarisasi ini dalam rangka persiapan FOLU Net Sink 2030 tahap II di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan luas awal sekitar 73 hektare.
“Inventarisasi dan pengukuran lahan dilakukan secara kolaborasi antara petugas dari Dinas Kehutanan, aparat desa, dan masyarakat setempat. Kegiatan ini langkah awal pelaksanaan program penurunan emisi karbon berbasis kehutanan yang dilaksanakan di luar kawasan hutan negara,” ujar dia.
Engkos berharap kolaborasi ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan serta meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya rehabilitasi hutan dan lahan.
“Jenis bibit untuk penanaman tersebut akan disesuaikan dengan permintaan masyarakat serta karakteristik tanah dan kondisi ekologi setempat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, hal ini bertujuan agar program rehabilitasi tidak hanya berorientasi pada pemulihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi warga.
Engkos menegaskan kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung target Indonesia FOLU Net Sink sebesar 140 juta ton CO2eq pada 2030.
Menurut dia, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam mewujudkan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Tentunya kami berharap program ini membawa manfaat ekologis dan ekonomi bagi masyarakat, serta menjadi contoh kolaborasi yang berhasil dalam upaya pengurangan emisi karbon di daerah,” ujar Engkos.