Presiden Prabowo Subianto menunjuk Stella Christie sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih. Stella yang punya rekam pendidikan mentereng ternyata sangat rajin menulis karya ilmiah.
Stella merupakan lulusan Universitas Harvard. Sekarang dia tercatat sebagai Guru Besar di Tsinghua University di China.
“Saya besar di sini, saya dari TK sampai SMA kelas 1 bersekolah di Jakarta dan bukan di international school. Saya mendapat beasiswa ke Harvard, itu adalah beasiswa, jadi hasil pendidikan dari negara ini. Jadi sudah sepantasnya saya menyumbangkan apa yang saya punya,” kata Stella.
Sebagai peneliti, Stella telah melahirkan banyak karya. Ini terlihat dari laman Scholar Google, puluhan karya tulis yang sudah dia buat selama beberapa tahun terakhir.
Berikut beberapa karya publikasi milik Stella:
- Where hypotheses come from: Learning new relations by structural alignment (2010)
- Mutual bootstrapping between language and analogical processing (2010)
- The role of comparison in structure learning: Developmental, learning science, and computational perspectives (2012)
- Language and cognition in development (2012)
- The role of comparison in social cognition (2014)
- The paradox of relational development: Could language learning be (temporarily) harmful? (2016)
- Structure mapping for social learning (2017)
- Learning sameness: object and relational similarity across species (2021)
- Why play equals learning: Comparison as a learning mechanism in play (2022)
- Relational Learning: Common Signatures Across Four Different Contexts (2023).
- Diversity vs. ingroup: How children generalize for the common good (2023)
- Parent-Friendly City: Urban Design as a Solution to the Aging Population Problem (2024)
Usai dilantik, Stella membeberkan prioritas program yang akan dia jalankan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Tentu saja dari Kementerian Dikti Sains dan Teknologi fokus kami adalah pengembangan SDM dan bagaimana kita bisa mengeluarkan inovasi-inovasi baru,” kata Stella seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, (21/10/2024).
Stella berkata pengembangan SDM dan inovasi ini amat penting untuk mendukung program pemerintah. Dia mencontohkan program hilirisasi tak akan mungkin berjalan tanpa inovasi.
“Hilirisasi tak akan bisa terjadi tanpa inovasi dari sains dan teknologi. Itu tentu salah satu yang sangat penting yang harus kita galakkan dan perlu dukungan bersama,” kata dia.
Karena itu, Stella memohon dukungan dari masyarakat untuk pengembangan pendidikan tinggi dan teknologi. Dia mengatakan semua pihak harus bahu-membahu.
“Kami akan bekerja memetakan yang sudah ada, memperbaiki yang sudah ada. Tapi juga membuat banyak hal yang bisa membangun negara ini melalui riset,” kata dia.