
Kebanyakan pengguna YouTube tidak menonton konten dari ponsel mereka. Di Amerika Serikat (AS), TV jadi pilihan utama untuk memutar video dari platform tersebut.
CEO YouTube, Neal Mohan mengatakan penggunaan layar TV melampaui ponsel untuk perangkat utama menonton YouTube di AS. Namun tidak ada perincian berapa pengguna yang menonton lewat TV dibandingkan dengan ponsel.
Para pengguna YouTube disebutkan menonton semua fitur YouTube di layar TV, termasuk video pendek Shorts. Dia menyebut platform tersebut sebagai ‘televisi baru’.
“Namun ‘televisi baru’ tidak seperti ‘televisi lama’. Ini interaktif dan mencakup hal-hal seperti Shorts, podcast dan streaming langsung, dengan olahraga, sitkom dan acara bincang-bincang yang disukai orang,” jelas Mohan dalam surat tahunannya, dikutip dari Hollywood Reporter, Rabu (12/2/2025).
Tahun lalu, Mohan menyebutkan virtual Multichannel Video Programming Distributor atau vMVPD untuk YouTube TV mencapai 8 juta pelangggan. Dia juga mengakui perusahaan berinvestasi pada platform itu.
Mohan juga menyinggung apa saja yang akan dilakukan YouTube tahun 2025. Salah satunya menambahkan lebih banyak alat untuk mendukung para pengguna, seperti podcaster dan podcast.
Artificial Intelligence (AI) jadi salah satu fokus YouTube. Akan ada lebih banyak alat AI untuk kreator agar memudahkan mereka dalam berkreasi.
“Meski model generatifnya mengesankan, kreator memberitahu hal paling bersemangat soal cara AI bisa membatu produksi utama mereka. Itu sebabnya kami berinvestasi pada alat yang membantu mereka bekerja dalam berkreasi, seperti memunculkan ide, judul atau gambar mini video baru,” jelasnya.
Teknologi AI akan digunakan pula untuk memudahkan kreator menemukan penonton baru. Ini telah diterapkan dengan fitur alih bahasa otomatis.
“Tahun lalu kami meluncurkan alih bahasa otomatis, membantu kreator menerjemahkan video ke berbagai bahasa dengan satu sentuhan tombol. Akhir bulan ini, kami akan menyediakan alih bahasa otomatis untuk semua kreator dalam Program Mitra YouTube,” kata Mohan.