Di Tangan Jokowi, RI Punya Pabrik Baterai Lithium Terbesar Dunia

Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium, Kendal, Rabu, (7/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024). Adanya pabrik ini akan menjadikan RI produsen anoda terbesar di dunia.

Dalam peresmian terlihat Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan pejabat terkait lainnya.

“Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini namanya kecepatan,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan Indonesia sudah menjadi negara cepat. Selain itu Jokowi mengatakan bahan baku pembuatan anoda baterai seperti natural graphite diimpor dari Afrika, sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau dan lithium dari Australia.

“Kita memang gak punya lithiumnya, tapi nikelnya ada di Indonesia, kalau terintegrasi semuanya dan jadi arang setengah jadi kita akan menjadi pemasok masuk ke global supply chain,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan menjelaskan investasi PT Indonesia BTR New Energy material mampu menempatkan Indonesia menjadi produsen Anoda terbesar di dunia.

“Kapasitas 80 ribu ton mampu, cukup untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik, mereka akan buat fase II yang ditargetkan selesai Maret 2025, sehingga total produksi 160 ribu ton,” katanya.

“Dengan kapasitas ini Indonesia akan menjadi (produsen) nomor 2 terbesar di dunia, pabrik di Jepang kapasitas 10 ribu ton, Korea Selatan 40 ribu ton, terbesar di Tiongkok 100 ribu ton, jadi kita akan melewati Tiongkok dalam waktu ke depan,” Sambung Luhut.

Seperti diketahui, Nilai investasi tahap I untuk proyek ini mencapai US$ 478 juta atau setara Rp 7,72 triliun (asumsi kurs Rp 16.151/US$), dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai mencapai 80.000 ton per tahun.

BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.

Nantinya pada tahap II BTR akan berinvestasi senilai US$ 299 juta. Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*