Google rela merogoh kocek US$2,7 miliar (Rp 40 triliun) untuk merekrut kembali seorang jenius kecerdasan buatan (AI) yang resign dari perusahaan. Ia adalah Noam Shazeer, yang meninggalkan perusahaan teknologi raksasa itu tiga tahun lalu untuk mendirikan startup sendiri.
Shazeer adalah seorang insinyur perangkat lunak berusia 48 tahun yang menjadi salah satu dari beberapa ratus karyawan pertama Google pada 200 silam.
Ia meninggalkan perusahaan pada 2021 setelah Google menolak permintaannya merilis bot obrolan yang telah ia kembangkan bersama seorang kolega, Daniel De Freitas.
Shazeer dan De Freitas kemudian mendirikan Character.AI, yang tumbuh menjadi salah satu perusahaan rintisan AI terpopuler di Silicon Valley. Startup tersebut bahkan telah mencapai valuasi US$1 miliar tahun lalu.
Beberapa waktu lalu, Google dan Character.AI mengumumkan bahwa Shazeer, De Freitas, dan beberapa anggota tim peneliti Character.AI akan bergabung dengan unit AI Google, DeepMind.
Pada saat kesepakatan tersebut, Character.AI mengatakan mereka memiliki lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan.
Google membayar Character.AI sebesar US$2,7 miliar untuk melisensikan teknologinya serta agar Shazeer dan timnya setuju untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Kesepakatan lisensi merupakan pengaturan unik yang memungkinkan Google untuk segera mengakses kekayaan intelektual Character.AI tanpa harus menunggu persetujuan regulasi dan tanda tangan birokrasi yang akan diperlukan jika perusahaan tersebut diakusisi penuh.
Shazeer memang dipandang sangat berbakat di bidang AI. Eric Schmidt, mantan CEO Google, yakin ia mampu membangun model AI setara kecerdasan manusia.
“Jika ada orang yang dapat saya pikirkan di dunia ini yang mungkin melakukannya, itu adalah dia,” kata Schmidt, dikutip dari NewYork Post, Jumat (27/9/2024).
Di 2017, Shazeer dan koleganya Daniel, bekerja sama membuat chatbot bernama Meena. Menurut Journal, ia begitu yakin akan Meena sehingga meramal suatu hari nanti mesin pencari Google akan digantikannya. Namun, eksekutif Google menganggap terlalu berisiko untuk merilis Meena.
Google menunjuk Shazeer, yang meraup ratusan juta dolar dalam transaksi tersebut, untuk menjadi salah satu dari tiga orang yang akan memimpin upaya perusahaan untuk membangun versi terbaru Gemini.