IHSG Ngebut 1% Lagi, Balik ke 7.200-an!

Foto: Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin kencang hingga sudah melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi I Rabu (7/8/2024), di tengah sedikit membaiknya sentimen pasar global.

Per pukul 10:39 WIB, IHSG berhasil melesat 1,13% ke posisi 7.210,05. IHSG berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.200 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 2,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 5,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 373.344 kali.

IHSG cenderung kembali cerah, di tengah cenderung sedikit membaiknya sentimen pasar global dan dalam negeri, setelah adanya nada dovish dari beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Seperti diketahui, bursa saham menjadi lautan merah pada Senin pekan ini karena aksi jual besar-besaran. Kondisi ini semula dikhawatirkan akan berlangsung lama. Namun, saham dengan cepat berbalik arah pada Selasa kemarin, meski beberapa terpantau masih melanjutkan koreksinya.

Pada hari ini, selain karena adanya nada dovish beberapa pejabat The Fed, pasar juga akan memantau rilis data neraca dagang China sampai cadangan devisa RI.

Para pejabat the Fed baru-baru ini memberikan komentar penolakan terhadap gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi.

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, juga mengingatkan jika ambruknya saham pada pekan lalu dan Senin tidak bisa memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga sesuai keinginan pasar. The Fed tetap bergerak sesuai data yang berkembang.

“Tidak ada dalam mandat Fed yang bertujuan untuk memastikan bahwa pasar saham merasa nyaman,” kata Goolsbee, dalam wawancara dengan New York Times.

Sebagaimana diketahui, pada awal pekan ini, market dilanda volatilitas yang sangat tinggi, VIX index yang mengukur ketidakpastian pasar hanya dalam sehari naik lebih dari 60%. Seluruh instrumen di pasar keuangan global pun tak kebal dari goncangan.

Meski begitu, pada kemarin VIX indeks sudah kembali turun dengan cepat yang menunjukkan pemulihan pasar keuangan, termasuk IHSG sampai rupiah.

Pemulihan gerak pasar yang cepat, salah satunya dipengaruhi komentar para petinggi The Fed yang menolak gagasan bahwa data tenaga kerja yang lemah dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi alias resesi

Komentar penolakan pejabat The Fed terhadap resesi tersebut setidaknya memberikan “angin segar” yang membuat kekhawatiran mereda.

Melansir dari Reuters, beberapa dari mereka juga tidak tinggal diam, mereka juga menegaskan bahwa The Fed perlu segera memangkas suku bunga untuk menghindari potensi kemunduran ekonomi.

Pelaku pasar kini membaca peluang sekitar 75% bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada September. Menurut alat FedWatch dari CME Group Investor mengestimasi Fed Funds Rate (FFR) pada akhir tahun mencapai 4,25 – 4,50%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*