
Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 menyebut pariwisata ramah Muslim di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan peningkatan signifikan bila dibandingkan dengan 2023.
“Peningkatan itu tidak saja dari atribut dasar, tetapi juga atribut pengalaman,” kata Ketua Tim IMTI 2025, R. Wisnu Rahtomo dari Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) Politeknik Pariwisata NHI Bandung di Padang, Selasa.
Secara umum, atribut dasar yang dinilai IMTI fokus pada empat kategori utama yaitu akses, komunikasi, lingkungan dan pelayanan. Untuk akses, IMTI menilai kemudahan aksesibilitas ke berbagai fasilitas dan tempat wisata, termasuk transportasi umum yang ramah Muslim, ketersediaan peta atau informasi lokasi yang akurat, serta fasilitas khusus untuk wisatawan.
Selanjutnya, aspek komunikasi fokus pada ketersediaan informasi yang jelas dan mudah diakses dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris dan bahasa lain yang relevan dengan target wisatawan. Informasi tersebut mencakup panduan wisata, informasi restoran halal, jadwal salat dan fasilitas ibadah lainnya.
Kemudian, aspek lingkungan meliputi sisi kebersihan, keamanan dan kenyamanan lingkungan tempat wisata termasuk ketersediaan fasilitas sanitasi yang memadai, tempat ibadah yang bersih dan terawat serta lingkungan yang ramah dan aman bagi semua wisatawan.
Terakhir, IMTI menilai aspek pelayanan yang mencakup kualitas pelayanan yang diberikan oleh berbagai pihak terkait seperti penyedia akomodasi, restoran, agen perjalanan dan petugas pariwisata. Pelayanan yang ramah, profesional dan tanggap terhadap kebutuhan wisatawan Muslim menjadi fokus utama.
“Untuk atribut dasar ini, Sumbar sudah sangat baik meskipun tetap harus ditingkatkan,” ujar dia.
Senada dengan itu, tim IMTI lainnya M. Romi Oktaviano mengatakan penilaian IMTI 2025 melibatkan 15 provinsi di Indonesia yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata. Provinsi itu yakni Aceh, Sumbar, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan visitasi IMTI ke Ranah Minang penting untuk menegaskan posisi Sumbar sebagai salah satu destinasi unggulan ramah muslim di Indonesia.
“Secara self declare, kita memang bisa mengklaim bahwa Sumbar adalah provinsi yang ramah Muslim karena 98 persen penduduknya adalah Muslim. Namun, untuk pengakuan nasional maupun internasional ada standar penilaian yang harus terpenuhi,” kata dia.
Pada 2023 Provinsi Sumbar meraih peringkat 3 provinsi pariwisata ramah Muslim tingkat nasional di bawah Nusa Tenggara Barat dan Aceh. Pemerintah provinsi setempat berharap pada 2025 peringkat itu bisa menjadi lebih baik.