Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak anak-anak muda, termasuk mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang untuk membangun sektor pertanian dengan mentransformasikan sistem pertanian modern.
“Kami membangun sekarang, mentransformasi pertanian tradisional menuju modern. Itu mutlak,” katanya, saat Orientasi Diponegoro Muda, di kampus Undip, Semarang, Sabtu.
Menurut dia, klaster transformasi pertanian modern itu telah dibangun di sejumlah wilayah, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, kemudian Papua, Sumatera Selatan dengan menerapkan teknologi pertanian seperti di negara maju.
Di hadapan 16.000 mahasiswa baru Undip, Mentan membakar semangat dan optimisme para mahasiswa baru sebagai generasi penerus untuk membangun bangsa, termasuk dari sektor pertanian.
“Kami ke Amerika, ke China, Vietnam, Jepang, sejajarkan (teknologi pertanian, red.) dengan negara-negara maju. Itu pengelolaannya adalah pertanian modern,” katanya.
Diakuinya, para pemuda tidak akan tertarik masuk ke sektor pertanian jika tidak menguntungkan dan tidak mengadopsi teknologi.
“Syaratnya adalah menguntungkan, lebih tinggi pendapatannya kalau daripada dia jadi pegawai negeri. Yang kedua, menggunakan teknologi tinggi. Baru dia masuk,” katanya.
Ia menyebutkan saat ini sudah ada sekitar 27.000 pemuda yang telah mengikuti program petani milenial yang diharapkan semakin berkembang.
Untuk pengembangan sektor pertanian, kata dia, peran perguruan tinggi juga sangat penting dalam menghasilkan ide dan penemuan teknologi pertanian yang baru.
“Dari kampus menghasilkan ide-ide yang luar biasa atau penemuan-penemuan baru. Kemudian yang mengeksekusi adalah industri dan pemerintah melalui regulasinya,” kata Amran.
Sementara itu, Rektor Undip Prof Suharnomo menyampaikan terima kasih kepada Mentan yang telah hadir langsung untuk memberikan semangat dan bekal yang penting bagi mahasiswa baru.
“Kami mendengarkan sendiri visi dari beliau, dan saya rasa tidak banyak ya pejabat publik, pejabat pemerintah yang memiliki visi yang sangat luar biasa. kemudian memiliki integritas dan tidak ‘omon-omon’,” katanya.
Diharapkan, kata dia, mahasiswa baru Undip mendapatkan pencerahan dan memahami visi untuk membangun bangsa, termasuk membangun sektor pertanian di Indonesia menjadi kuat.