Jadi Korban Putin, Negara Ini di Pinggir Jurang Kebangkrutan

Perekonomian wilayah Eropa terus dihadapkan pada situasi yang menantang. Sejumlah persoalan mulai melanda wilayah itu setelah Rusia menyerang Ukraina pada 2022 lalu.

Hal ini pun telah membawa bencana bagi ekonomi Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan telah menandatangani dekrit yang mengizinkan penangguhan pembayaran utang luar negeri selama dua bulan mulai Kamis, di tengah keuangan negara yang terus terdampak oleh serangan dari Rusia.

Bulan lalu, Ukraina mengumumkan kesepakatan awal dengan komite pemegang obligasi utamanya untuk merestrukturisasi utang internasional negara tersebut yang nilainya hampir US$ 20 miliar (Rp 320 triliun). Proposal tersebut menetapkan pemotongan nominal sebesar 37%.

Hal ini akan menghemat pembayaran Kyiv sebesar US$ 11,4 miliar (Rp 185 triliun) selama tiga tahun ke depan. Ukraina juga akan menerbitkan Eurobond baru sebagai gantinya.

Kyiv mengamankan kesepakatan awal untuk menangguhkan pembayaran utang pada tahun 2022 setelah eskalasi konfliknya dengan Rusia. Moratorium pembayaran selama dua tahun berakhir pada tanggal 1 Agustus.

Selain mengubah Kode Anggaran negara untuk memungkinkan menahan pembayaran, dekrit baru yang diadopsi tersebut memungkinkan pihak berwenang untuk memasukkan Eurobond Ukravtodor tahun 2021, yang secara agregat bernilai US$ 700 juta (Rp 11 triliun) ditambah bunga, dalam kerangka restrukturisasi utang negara.

Langkah tersebut akan menjadi manuver kedua Kyiv dalam satu dekade. Di tahun 2015, Ukraina menandatangani kesepakatan restrukturisasi dan hak untuk menunda pembayaran utang.

Pemegang obligasi internasional belum menyetujui perjanjian restrukturisasi utang terbaru, dengan masalah teknis di baliknya yang diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan. Namun, gagal bayar jangka pendek akan berdampak kurang signifikan pada prospek pinjaman jangka panjang Ukraina

Minggu lalu, lembaga pemeringkat kredit yang berbasis di AS Fitch memperingatkan tentang kemungkinan gagal bayar di Ukraina, dengan mengumumkan bahwa lembaga tersebut telah memangkas peringkat kredit Kiev dari ‘CC’ menjadi ‘C’. Ini menunjukan bahwa suatu negara telah mengalami gagal bayar atau sedang menuju gagal bayar.

Fitch juga memproyeksikan defisit negara akan tetap tinggi, yaitu sebesar 17,1% dari PDB Ukraina tahun ini. Lembaga tersebut memperkirakan utang Ukraina akan melonjak hingga 92,5% dari PDB pada tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*