Kelompok militan Palestina, Hamas, mengucapkan rasa duka yang mendalam atas kematian pemimpin Hizubllah Hassan Nasrallah, dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di Beirut, Lebanon, pada Sabtu (28/9).
Hamas memberikan peringatan keras kepada Israel bahwa kematian Nasrallah hanya akan perang lebih lanjut melawan Israel.
“Kejahatan dan pembunuhan yang dilakukan Israel hanya akan meningkatkan tekad dan desakan perlawanan di Palestina dan Lebanon untuk maju sekuat tenaga, dengan keberanian dan kebanggaan mengikuti jejak para syuhada… dan menempuh jalan perlawanan sampai kemenangan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/9/2024).
Tewasnya Nasrallah menjadi pukulan berat bagi Hizbullah yang mulai tertekan atas meningkatnya serangan Israel ke Lebanon. Hal ini juga merupakan pukulan besar bagi Iran, mengingat peran besar Iran dalam “Poros Perlawanan” regional yang didukung Teheran.
“Poros Perlawanan” mengacu pada kelompok-kelompok termasuk Hizbullah yang didukung oleh Iran dan telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak perang meletus antara sekutu mereka Hamas dengan Israel pada 7 Oktober 2023.
“Kami menegaskan kembali solidaritas mutlak kami dan berdiri bersama saudara-saudara di Hizbullah dan Poros Perlawanan Islam di Lebanon, yang mengambil bagian dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa, bersama rakyat,” Hamas menambahkan.
Gaza memiliki populasi sebanyak 2,3 juta orang, yang sebagian besar menjadi pengungsi akibat perang. Sementara 41.500 orang telah meninggal, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Israel dan Hamas telah berperang sejak orang-orang bersenjata dari kelompok militan Palestina menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut perhitungan Israel.
Ketika ditanya bagaimana kematian Nasrallah akan memengaruhi perang melawan Israel, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya tak akan ciut.
“Pembunuhan Hassan Nasrallah tidak akan mematahkan semangat perlawanan dan kami yakin bahwa Israel akan kalah dalam pertempuran,” kata Abu Zuhri.