
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memastikan situasi Kota Surabaya dan wilayah Jawa Timur secara umum relatif kondusif serta terkendali pasca-aksi unjuk rasa yang sebelumnya berujung ricuh.
“Situasi Surabaya dan Jawa Timur masih relatif terkendali dan kondusif,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di Surabaya, Senin.
Abast mengatakan sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia menjelaskan patroli gabungan skala besar tersebut melibatkan 265 personel gabungan Polri dan TNI, dengan 34 unit kendaraan patroli roda dua dan roda empat untuk memperkuat pengamanan di titik-titik vital Kota Surabaya.
Patroli difokuskan pada kawasan Ahmad Yani, Raya Darmo, Urip Sumoharjo, Basuki Rahmat, Gubernur Suryo, Yos Sudarso, Genteng, Undaan, Tugu Pahlawan, Indrapura, Rajawali hingga Diponegoro yang dinilai rawan sebagai lokasi kumpul massa.
Abast mengimbau masyarakat untuk lebih bijak bermedia sosial serta tidak mudah percaya pada isu penjarahan yang marak beredar. Ia menegaskan setiap pelaku kejahatan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Selain itu, Polda Jatim juga mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi dengan aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.
“Hanya dengan kolaborasi semua pihak maka ketenteraman dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) akan terwujud. Komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat akan memutus mata rantai kejahatan serta menciptakan rasa aman,” ujarnya.
Hasil patroli gabungan skala besar tersebut, kata Abast, menunjukkan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, arus lalu lintas terkendali, pusat keramaian terpantau aman, dan situasi Kota Surabaya secara umum kondusif.