
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan nonsubsidi untuk mendukung kesiapan musim tanam di wilayah Indonesia Timur dan tercatat sebanyak 246.919 ton pupuk disiapkan hingga 31 Agustus 2025 termasuk Maluku Utara.
General Manager Regional 4 Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani yang dihubungi dari Ternate, Jumat, mengatakan, pupuk subsidi yang tersedia mencapai 233.599 ton yang terdiri dari urea 100.588 ton, pupuk natrium phospor kalium (NPK) 119.682 ton, NPK formula khusus 8.404 ton, dan pupuk organik 4.925 ton.
Sedangkan pupuk nonsubsidi atau komersil tercatat 13.320 ton, terdiri dari urea 6.764 ton dan NPK 6.556 ton.
“Sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kami ingin memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di Indonesia Timur tetap ada sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani,” ujar Wisnu.
Pupuk bersubsidi ini dialokasikan ke 14 provinsi di Indonesia Timur, yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Di Maluku dan Maluku Utara, stok pupuk subsidi tercatat sebesar 3.995 ton yang terdiri dari urea 1.868 ton dan NPK 2.127 ton.
Wisnu menegaskan, penyaluran pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025.