Transisi Energi Tak Ada Jalan Pintas: Butuh Waktu yang Panjang!

PLN
Foto: dok PLN

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan proses transisi energi di Indonesia tak bisa diselesaikan dengan instan, melainkan memerlukan waktu yang panjang.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, proses transisi energi memiliki proses yang rumit dan tidak memiliki jalan pintas.

“Kami sekarang memahami bahwa transisi dan perubahan energi sangat, sangat rumit. Dan tidak ada jalan pintas, ini akan memakan waktu lama. Ini akan memakan banyak usaha. Dan kita harus mengatasinya dari berbagai sudut,” ungkap Rachmat dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, di JCC, Jumat (6/9/2024).

Nah, untuk bisa mendorong terjadinya transisi di dalam negeri, Rachmat menilai tidak akan terlepas dari ketersediaan teknologi yang bisa didapatkan melalui kerja sama dengan pihak lain.

“Hal baiknya adalah, beberapa teknologi, banyak teknologi, banyak solusi sudah tersedia. Mungkin tidak sempurna,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memiliki hingga 400 proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Luhut menyebutkan 400 proyek tersebut ditujukan untuk bisa mendorong tercapainya target netral emisi karbon (net zero emission/NZE) tahun 2060 mendatang.

“Untuk mencapai target 2060 zero emission, tapi kita usahakan sebelum 2060. Kita sudah punya 400 proyek yang sedang berjalan sekarang,” jelasnya dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF), di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (4/9/2024).

Luhut menyebutkan Indonesia juga melakukan upaya lainnya untuk mengurangi sumbangan emisi karbon dan bisa mencapai target netral emisi karbon (net zero emission/NZE) pada tahun 2060 mendatang.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan Indonesia juga tengah merencanakan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Beberapa PLTU batu bara dalam negeri yang direncanakan seperti PLTU Suralaya dan PLTU Cirebon 1.

“Saya dapat memberikan satu contoh seperti pembangkit listrik Suralaya 2,2 GW. Kami akan menutup ini. Dan kami memiliki Cirebon, jadi kami berbicara tentang proyek konkret yang sudah kami rencanakan,” imbuhnya.

https://extension.jp.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*