Utang RI Tembus Rp 8.680,13 T, Rasionya Nyaris 40%

Suasana Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Rabu (10/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Utang pemerintah kembali naik pada akhir November 2024. Jelang tutup tahun, utang pemerintah menjadi senilai Rp 8.680,13 triliun, atau naik sekitar 1,39% dibanding posisi per 31 Oktober 2024 senilai Rp 8.560,36 triliun.

Nilai utang pemerintah itu membuat rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) atau debt to GDP ratio hampir menembus level 40%, atau tepatnya sebesar 39,20%. Level rasio utang terhadap PDB itu naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 38,66%.

“Rasio utang per akhir November 2024 yang tercatat 39,20% terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara,” dikutip dari dokumen APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) edisi Desember 2024, Kamis (19/12/2024).

Komposisi utang per akhir Oktober 2024 itu terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 7.648,87 triliun, dan pinjaman yang kini sudah menembus angka Rp 1.0031,26 triliun.

Untuk SBN, terdiri dari dominasi penerbitan utang secara domestik yang mencapai Rp 6.173,37 triliun, dan SBN valuta asing atau valas yang sudah menembus level Rp 1.475,5 triliun dari bulan sebelumnya hanya senilai Rp 944,02 triliun.

Khusus untuk pinjaman, terdiri dari pinjaman dalam negeri yang sebesar Rp 42,88 triliun, lalu pinjaman dari luar negeri yang mendominasi, yakni mencapai Rp 988,38 triliun.

Pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman bilateral Rp 265,74 triliun, multilateral Rp 576,34 triliun, dan commercial banks Rp 146,30 triliun.

Dalam dokumen APBN KiTA edisi Desember 2024 disebutkan juga per 30 November 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) selama 8,01 tahun.

Sementara itu, risiko tingkat bunga dan risiko nilai tukar juga terkendali, di mana 80,3% total utang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) dan 71,6% total utang dalam Rupiah.

“Hal ini selaras dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap.” tulis Kemenkeu

Berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN yang mencapai 88,12%. Terdiri dari kepemilikan SBN domestik yang didominasi oleh investor dalam negeri dengan porsi kepemilikan 85,02%. Sementara, asing memiliki SBN domestik sekitar 14,53% termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.

Lembaga keuangan domestik memegang kepemilikan SBN 41%, terdiri atas perbankan 18,9%, perusahaan asuransi dan dana pensiun 18,9%, serta reksadana 3,2%. Kepemilikan SBN domestik oleh Bank Indonesia sekitar 25,3% yang antara lain digunakan sebagai instrumen pengelolaan moneter.

“Kepemilikan investor individu di SBN domestik terus mengalami peningkatan sejak 2019 yang hanya di bawah 3% menjadi 8,9% per akhir November 2024. Sisa kepemilikan SBN domestik dipegang oleh institusi domestik lainnya untuk memenuhi kebutuhan investasi dan pengelolaan keuangan institusi bersangkutan,” dikutip dari dokumen APBN Kita edisi Desember 2024.

DesCargaTon.com

0 comments

  1. Monitoreo de condicion
    Equipos de equilibrado: esencial para el funcionamiento fluido y eficiente de las dispositivos.

    En el campo de la innovación moderna, donde la rendimiento y la seguridad del aparato son de alta significancia, los equipos de ajuste cumplen un rol esencial. Estos equipos adaptados están desarrollados para calibrar y fijar componentes móviles, ya sea en dispositivos de fábrica, medios de transporte de transporte o incluso en electrodomésticos hogareños.

    Para los expertos en mantenimiento de aparatos y los especialistas, operar con sistemas de calibración es fundamental para proteger el rendimiento uniforme y fiable de cualquier aparato móvil. Gracias a estas opciones tecnológicas sofisticadas, es posible minimizar considerablemente las movimientos, el estruendo y la presión sobre los sujeciones, mejorando la longevidad de piezas costosos.

    También significativo es el tarea que desempeñan los dispositivos de calibración en la asistencia al usuario. El ayuda especializado y el soporte regular usando estos sistemas facilitan dar prestaciones de gran estándar, incrementando la bienestar de los compradores.

    Para los responsables de empresas, la inversión en unidades de balanceo y dispositivos puede ser esencial para optimizar la rendimiento y productividad de sus dispositivos. Esto es sobre todo significativo para los empresarios que gestionan reducidas y intermedias negocios, donde cada elemento vale.

    Por otro lado, los dispositivos de equilibrado tienen una vasta implementación en el campo de la protección y el control de nivel. Habilitan encontrar potenciales problemas, evitando arreglos caras y perjuicios a los sistemas. También, los información obtenidos de estos dispositivos pueden emplearse para optimizar sistemas y mejorar la presencia en buscadores de investigación.

    Las sectores de utilización de los sistemas de balanceo comprenden múltiples sectores, desde la manufactura de bicicletas hasta el control ambiental. No importa si se habla de grandes producciones industriales o pequeños talleres hogareños, los dispositivos de ajuste son necesarios para garantizar un desempeño productivo y sin riesgo de fallos.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*