Keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% membuat sektor sektor otomotif bergairah. Presiden Direktur Astra Sedaya Finance Hendry Christian Wong menilai keputusan tersebut bakal berdampak pada industri di dalam negeri.
“Baru semalam The Fed mengumumkan penurunan suku bunga dengan lebih agresif, 50 basis poin, bagi kami di industri pembiayaan non-bank, ini jadi sentimen positif apalagi melihat pembiayaan kami ke sektor otomotif. Sebagian besar penjualan mobil lewat kredit,” kata Hendry dalam workshop Astra di Menara Astra, Kamis (19/9/2024).
Kebijakan The Fed tersebut sejalan dengan langkah Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 6% dari sebelumnya 6,25%. Penurunan suku bunga tersebut bakal membuat cicilan menjadi lebih rendah.
“Ada dua hal yang berdampak positifnya di industri pembiayaan, dengan penurunan suku bunga maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, menaikkan pertumbuhan, termasuk menaikkan sektor riil dan meningkatkan daya beli karena suku bunga lebih murah saat ini,” kata Hendry.
Harapannya kemampuan masyarakat untuk mengeluarkan uangnya bisa lebih besar, utamanya ketika nilai cicilan bisa lebih ringan.
“Bagi kami bisa menaikkan pertumbuhan permintaan kredit karena suku bunga turun. Kami juga sebagian besar pendanaan dari perbankan harapannya penurunan suku bunga bisa positif,” ujar Hendry.
Leasing pun berencana bakal bekerja sama dengan agen pemegang merk (APM) untuk membuat paket-paket penjualan untuk menarik minat.
“Dengan keleluasaan saat ini maka bisa memberi ruang lebih besar dengan teman-teman di otomotif untuk offerring paket-paket yang lebih kompetitif,” sebut Hendry.